Serang,- Bunda Paud Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengatakan, Pokja Paud Provinsi Banten sinergikan program dalam revitalisasi Posyandu melalui Taman Bermain.
Tujuannya, memaksimalkan tumbuh kembang otak anak melalui pendidikan dengan konsep bermain yang memberikan pengalaman serta edukasi kepada orang tua dalam memaksimalkan stimulasi tumbuh kembang anak.
Hal itu diungkap Tine Al Muktabar usai Rapat Koordinasi Bunda Paud se-Provinsi Banten di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl Brigjen KH Tb Syam’un No. 5 Kota Serang, Rabu (29/4/2024). Rapat bertujuan untuk sinkronisasi dan sinergitas program Bunda Paud se-Provinsi Banten.
“Ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden tentang Paud Holistik Integratif terkait perkembangan anak usia dini di Posyandu. Juga dari Permendagri yang mengoptimalkan Posyandu tidak hanya dari aspek kesehatan saja tetapi juga enam aspek layanan dasar termasuk pendidikan,” jelasnya.
“Oleh karenanya, Bunda Paud sebagai Ketua TP PKK juga selaku Ketua Pembina Posyandu, bisa mengintegrasikan ketiga kompetensi itu dalam menerjemahkan fungsi layanan Posyandu. Saat ini kami menggagaskan mengoptimalkan Posyandu yang saat ini masih di aspek kesehatan saja pada anak usia dini,” tambah Tine.
Dikatakan, tumbuh kembang anak usia dini kalau tidak dikawal akan berdampak tidak baik terhadap tumbuh kembang anak usia dini.
Caranya menstimulasi anak di Posyandu dengan baik, mengajarkan konsep-konsep bermain yang edukatif, serta mengedukasi orang tua dan keluarganya.
“Pengasuhan itu secara bergotong-royong. Pengasuhan yang tepat, stimulai yang tepat, oleh orang yang tepat. Insya Allah menjadi pondasi tumbuh kembang anak,” ucap Tine.
Diakui Tine, input kader Posyandu yang memiliki latar belakang berbeda-beda menjadi tantangan dalam meningkatkan kualitas kompetensi para kader. Sehingga perlu materi yang sesuai dan mumpuni.
“Meskipun melalui pembelajaran online tapi mampu memberikan pelatihan bagaimana kader Posyandu memiliki pengetahuan tentang bagaimana menstimulasi, bagaimana mengembangkan metode bermain yang bermakna bagi anak, serta mengedukasi atau memberi contoh kepada orang tua bagaimana menstimulasi sesuai umur anak,” jelasnya.
Dalam Rakor tersebut, Tine juga mengingatkan para Bunda Paud agar program-programnya sinkron dengan program-program pemerintah. Program-program yang disusun agar bisa dikomunikasikan kepada pemangku kebijakan.
“Anak Usia Dini merupakan usia emas pada siklus kehidupan manusia. Sampai usia enam tahun sebagai pondasi anak. Pendidikan merupakan hak anak usia dini,” ucap Tine.
“Tidak hanya pandai tapi juga berkarakter. Anak-anak usia dini inilah yang akan berperan pada 2045 nanti. Anak-anak harus memiliki daya saing dan berkarakter kuat,” tambahnya.
Dikatakan Tine, para orang tua juga diedukasi agar tidak kehilangan momen usia emas pada tumbuh kembang anak.
‘Hingga usia dua tahun, perkembangan otak anak-anak mencapai 80 persen dari otak orang dewasa,” jelas Tine.
“Pertumbuhan otak diawali oleh pendidikan dan kesehatan. Pembelajaran bisa melalui permainan yang menopang tumbuh kembang anak. Konsepnya pendidikan anak usia dini melalui permainan yang memberikan pengalaman,” tambahnya.
Dikatakan Tine, melalui Taman Bermain di Posyandu, bagaimana pendidikan anak usia dini ke depan tidak hanya pada usia tiga hingga enam tahun. Namun juga untuk usia hingga 2 tahun.
Masih menurut Tine, melalui stimulasi pendidikan dengan konsep bermain yang memberikan pengalaman akan memaksimalkan pertumbuhan otak anak.
“Saya harapkan Bunda Paud se-Provinsi Banten punya program kerja pendidikan hingga usia dua tahun dengan konsep sambil bermain di Posyandu,” ucapnya.
Melalui program Ini, dirinya berharap revitalisasi Posyandu melalui pendidikan dengan konsep taman bermain diaktifkan.
“Tidak hanya datang, ditimbang, diberikan makanan tambahan, lalu pulang. Tapi juga bermain. Anak-anak seminggu sekali bermain di Posyandu. Ada aspek sosial anak serta edukasi kepada orang tua,” ungkap Tine.
“Mudah Allah SWT membalas kebaikan ibu semua dalam mengawal tumbuh kembang anak-anak generasi Emas Indonesia 2045,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pokja Paud Provinsi Banten, Yayah Rukhiyah mengatakan Rakor telah menghasilkan sinergitas program kerja Pokja Paud Kabupaten/Kota dan mensinkronkan program kerja Pokja Paud Provinsi Banten dalam pembelajaran peningkatan kualitas kompetensi pendidik Paud di Posyandu. Juga program Transisi Paud SD Menyenangkan untuk mengakomodir hak bahagia anak.
“Juga apresiasi terhadap Bunda Paud yang bisa mengaplikasi dari hasil rapat koordinasi hari ini. Pelaksanaan program kerja ini akan dievaluasi dan diberikan apresiasi,” ungkapnya.
Dijelaskan, dalam peningkatan kualitas kompetensi pendidik akan diselenggarakan secara online. Merupakan program terobosan yang dilakukan Bunda Paud Provinsi Banten. Materi sekolah online merupakan aspek stimulasi tumbuh kembang anak.
(IN)