Serang – Sebuah buku biografi yang
mengangkat jejak kepemimpinan KH Embay Mulya Syarief, seorang tokoh ulama dan
pemimpin berpengaruh asal Banten, segera diterbitkan. Berjudul Kiai Embay Mulya
Syarief: Jejak Pemimpin Inklusif dari Banten, buku ini menggali perjalanan
hidup dan kepemimpinan KH Embay yang penuh inspirasi. Bukan hanya mengungkap
kisah pribadi, namun juga menjadi cermin tentang bagaimana seorang pemimpin harus
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, inklusivitas, dan tanggung jawab.
Mengajarkan Kepemimpinan yang
Berfokus pada Tanggung Jawab dan Pengorbanan
Kiai Embay, yang saat ini menjabat
sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA), dikenal sebagai sosok
yang menonjol karena pendekatannya yang humanis dalam memimpin. Dalam buku ini,
penulis, Eko Supriatno, dengan cermat menggambarkan bagaimana KH Embay memaknai
kepemimpinan. Baginya, jabatan dan kekuasaan bukanlah suatu hak istimewa, melainkan
amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Menurut KH Embay, kepemimpinan
sejati adalah tentang pengorbanan, bukan menikmati fasilitas yang datang dengan
jabatan. Dalam setiap langkahnya, ia selalu menekankan bahwa pemimpin sejati
harus bekerja keras, tidak santai, dan siap menghadapi tantangan demi kemajuan
masyarakat. Kiai Embay juga menegaskan bahwa kewenangan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin harus digunakan untuk melayani, bukan untuk bertindak
sewenang-wenang.
Pemimpin Keteladanan dan Visioner
Buku ini juga mengungkapkan bahwa
seorang pemimpin tidak hanya harus menjadi pengekor, tetapi harus bisa menjadi
pelopor. Kiai Embay adalah teladan nyata dari seorang pemimpin yang senantiasa
berada di garis depan, baik dalam memperjuangkan kepentingan umat maupun dalam
memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Karya ini memaparkan
bagaimana KH Embay menggabungkan nilai-nilai agama dengan visi kemajuan yang
inklusif, sehingga menjadikannya sosok yang dihormati tidak hanya di kalangan
umat Islam, tetapi juga di seluruh lapisan masyarakat.
Eko Supriatno, penulis buku ini, berharap agar pembaca bisa memetik pelajaran berharga dari perjalanan hidup dan kepemimpinan Kiai Embay. Buku ini bukan hanya biografi, melainkan juga sebuah refleksi tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin menjalankan amanahnya dengan penuh integritas dan pengabdian kepada rakyat.
Kepemimpinan Inklusif yang
Menginspirasi
Buku ini tidak hanya relevan untuk
masyarakat Banten, tetapi juga untuk siapa saja yang ingin memahami
kepemimpinan inklusif yang berpihak pada keadilan, keberagaman, dan
kesejahteraan bersama. Kiai Embay telah menjadi teladan dalam mengelola
keragaman, baik dalam hal agama, budaya, maupun sosial. Oleh karena itu, buku
ini sangat penting untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin menumbuhkan semangat
kepemimpinan yang lebih bermakna, apalagi di tengah tantangan zaman yang
semakin kompleks.
Beberapa tokoh terkemuka, seperti KH
Romli AM Romli, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Banten,
menyebut buku ini sebagai karya penting yang memberikan wawasan mendalam
tentang kepemimpinan inklusif. "Karya ini mengajak kita memahami nilai
kepemimpinan yang relevan dengan zaman, serta memperkuat semangat keberagaman
dan kebersamaan," ujarnya.
Dukungan dari Akademisi dan Tokoh
Masyarakat
Buku ini juga mendapatkan apresiasi
dari berbagai akademisi. Prof. Saiful Mujani, Guru Besar Ilmu Politik di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menilai bahwa buku
ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang kepemimpinan. "Buku
ini menyuguhkan perspektif mendalam tentang kepemimpinan inklusif, dengan
menggali jejak perjalanan Kiai Embay Mulya Syarief yang penuh makna. Sebuah
karya yang wajib dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami kepemimpinan dalam
konteks yang lebih luas dan inklusif," ungkapnya.
Prof. Mufti Ali, Guru Besar Ilmu
Sejarah Pemikiran Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, juga menambahkan,
"Buku ini memberikan wawasan mendalam tentang kepemimpinan inklusif melalui
perjalanan Kiai Embay Mulya Syarief, sebuah karya yang menggugah untuk memahami
nilai-nilai kepemimpinan dalam konteks yang lebih luas dan sesuai dengan
tantangan zaman."
Pesan Moral untuk Pemimpin Masa
Depan
Di dalam buku ini, penulis juga berharap agar kisah Kiai Embay dapat menjadi inspirasi bagi generasi pemimpin masa depan. Dengan mengikuti jejak Kiai Embay, pemimpin masa depan diharapkan dapat selalu mengedepankan moralitas, keadilan, dan kemanusiaan dalam setiap langkah kepemimpinannya.
Prof. Dr. Lili Romli, M.Si, Ahli
Peneliti Utama Pusat Riset Politik BRIN dan Pengurus Pusat ICMI, menyatakan,
"Bagi masyarakat Banten, sosok KH. Embay Mulya Syarief sudah tidak
asing lagi. Buku ini kiranya patut dimiliki dan menjadi rujukan."
Mengungkap Kepemimpinan Moderat
dalam Islam
Dalam pandangan Dr. H. Firman
Candra, SE, SH, MH, Pengacara/Advokat, buku ini memberikan pemahaman yang luas
tentang peran ulama dalam membangun masyarakat moderat. "Buku ini
adalah karya luar biasa! Eko Supriatno dengan cerdas mengungkap perjalanan
intelektual dan kepemimpinan KH. Embay Mulya Syarief, sosok ulama Banten yang
penuh kebijaksanaan, inklusif, dan toleran. Setiap halaman buku ini memberikan
wawasan mendalam tentang peran ulama dalam membangun masyarakat moderat."
Buku Ini Wajib Dibaca oleh Semua
Orang
Dengan segala apresiasi dan dukungan
yang mengalir, Kiai Embay Mulya Syarief: Jejak Pemimpin Inklusif dari Banten
menjanjikan untuk menjadi bacaan yang wajib bagi siapa saja yang ingin memahami
kepemimpinan yang berdampak, baik dalam konteks agama, politik, maupun sosial.
Buku ini menjadi pengingat bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya soal
kekuasaan, melainkan tentang bagaimana seorang pemimpin mampu membawa perubahan
yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Buku ini diperkirakan akan segera terbit dan dapat ditemukan di berbagai toko buku serta platform digital.
(***)